BANUANEWSMEDIA.COM, BANJARMASIN – Dewan Kesenian Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) bahas rencana pengusulan Peraturan Daerah (Perda) Pemajuan Kebudayaan. Pembahasan itu didiskusikan saat kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Penguatan Substansi, Organisasi, dan Peran Strategis Dewan Kesenian, Sabtu (21/11/2025) di Hotel G’Sign, Banjarmasin.

Usulan tersebut dibahas secara intens saat narasumber dari Akademisi Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Novyandi Saputera memaparkan materi peran strategis Dewan Kesenian dalam Ekosistem Seni Budaya.

Novyandi menjelaskan, Perda Pemajuan Kebudayaan sangat penting guna mengoptimalkan peran Dewan Kesenian Kabupaten HST sebagai penggerak ekosistem Seni dan Budaya di Bumi Murakata.

“Dalam UU Pemajuan Kebudayaan No 5 tahun 2017 Dewan Kesenian berperan dalam empat agenda pemajuan kebudayaan yaitu dalam hal Perlindungan, Pengembangan, Pemanfaatan, dan Pembinaan,” kata Novyandi

Novyandi menyebut, Ekosistem Seni Budaya merupakan sebuah lanskap yang kompleks karena mesti menjalankan fungsi penjaga arah, penghubung kepentingan, dan penggerak kreativitas.

“Karena itu sangat penting bagi daerah memiliki payung hukum berupa Perda Pemajuan Kebudayaan,” ungkapnya

Hal senada juga disampaikan Wakil Ketua Dewan Kesenian HST, Masruswian. Ia mengatakan, pengurus Dewan Kesenian HST juga intens membahas Perda Pemajuan Kebudayaan bersama dengan Dinas Pendidikan HST.

“Kita sudah memiliki draf perda tersebut dan melakukan studi banding. Semoga di tahun 2026 usulan Perda ini disambut positif Kepala Daerah dan pihak DPRD,” ujar Masruswian

Masruswian menjelaskan, Dewan Kesenian HST saat ini juga sedang berfokus melakukan perbaikan database berkaitan dengan Seni dan Budaya di HST.

“Data sangat penting sebagai segala dasar landasan menjalankan fungsi-fungsi dari Dewan Kesenian HST. Mohon do’anya semoga 2026 mendatang Dewan Kesenian memiliki database yang bermanfaat dan berkelanjutan,” pungkasnya

Agenda Bimtek yang difasilitasi BPMP Kalsel dan Dinas Pendidikan HST ini turut menghadirkan narasumber Yusri Darmadi dari Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Kalselteng. (BNM)